Permintaan Maaf
Kamis, 17 Maret 2011
Sorry banget nih ya, dalam rangka memperingati sebulan dalam ujian, gue jadi nggak sempet nerusin update ini blog. Pokoknya sorry banget yee... Nanti gue lanjutin pas bulan mei-an kali ya mungkin bisa lebih cepet
Duaaaaaaar.....
Oi, siapa yang masang bom paket buku disini????
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Label:
Info Admin
Komik Abdul, Bedul, dan Gundul
Minggu, 13 Maret 2011
haha.... komik ini dibuat pas gue masuk SD, jadi ya proporsional gambarnya kurang rapi. Well, ini komik berdasarkan kerjasama gue bersama vito.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Bab 3 : Road to Kebun Raya Bogor
Jumat, 11 Maret 2011
Road to kebun raya bogor
Yang namanya kelas akselerasi, emang identik sama cepat belajarnya. Namun bukan berarti selalu belajar, belajar, dan belajar. Bulan November 2010 kelas aksel gue sama kelas aksel atasan gue berniat melakukan pemasangan jamban di kelas masing-masing. Ehh… ngawur! Kelas aksel mau pergi ke Kebun Raya Bogor dalam rangka kegiatan outing class.
Kita dari sekolah disiapkan satu bis beserta 4 ban dan dua ban serep (serius, gue nanya sama supirnya!) sayangnya ada kabar sebelumnya bahwa Nadhira nggak ikut. Dengan alasan pergi ke Bali mau jadi nganten (hussh). juga ada kabar bahwa anak cowok kelas atasan gue nggak ikut.
Gue dan segala jenis temen sekelas gue udah nyiapin berbagai macam kebutuhan, ada yang bawa buku biologi, fisika, pensil, rantang, kertas nasi, rending dan lauk lainnya. Karena siapa tau bisa jualan didalam bis. Well, gue beserta rombongan aksel berangkat sekitar pukul 7.00.
Ada beberapa guru yang ikut juga pergi ke Kebun Raya Bogor. Yaitu Bu Tinah (Guru IPA), Pak Rusli (Wali Kelas, guru matematika sekaligus penghitung duit kalo lagi krisis) dan Bu Titiek (Guru BP, buat hukum anak yang nekat mau bunuh diri di jalan)
Tanpa basa basi supaya cepat sampai, bis pun ngebut sekitar 250 km per jam. Meskipun selamat, sempet nyerempet 3 bajai walaupun disana gak ada bajai
Bis pun sampai di tujuan
Sesampainya disana kita langsung mencari museum mak erot, mana ada ya?? Kita langsung mencari museum zoology. Sesampainya disana kita disambut meriah oleh petugas museum itu.
30 Menit kemudian
Kita dibolehkan masuk dan berkeliling di dalam museum. Temen gue langsung pada ngutilin barang yang ada.
Ya ampun.
Dengan perasaan dermawan, “Hei, kalian nggak boleh ngutilin barang orang. Nggak baik”
Sambil nunjuk ke arah ketek gue yang lagi mengempit tulang ikan paus. Semua kompak, “LO JUGAAAAA”
Weleh
Sebenernya di tempat kejadian peristiwa, bukan ngutilin tapi ya cuma megang-megang dan grepe-grepe koleksi di sana. Seandainya iya mau dikemplang apa sama petugasnya!
Selesai dari museum mak erot, eh museum zoology, kita anak aksel pada mencari tempat istirahat. Akhirnya kami menemukan sebuah taman.
Celakanya, guru-guru mengadakan games kecil-kecilan kayak semasa SD. Semacam tebak-tebakan, bikin lagu, main petak umpet, mencetin bel rumah orang, dan lain-lain. Pertama, disuruh bikin lagu.
Gue dan regu gue pun menciptakannya kira-kira seperti ini:
Becak di plagiat ulang:
“Pada hari ini, kami pergi ke kebun raya”
“Hendak melihat lihat, keramaian yang ada”
“Saya naik bis kota, pergi bersama-sama”
“CAPEK… CAPEK… TAK ADA GUNANYA 2X”
Selesai, kami pun pulang kembali. Tapi di jalan kita mampir selampir ke Botani Square. Buat beli makanan. Sebenernya sih kurang puas, tapi apa boleh buat.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Yang namanya kelas akselerasi, emang identik sama cepat belajarnya. Namun bukan berarti selalu belajar, belajar, dan belajar. Bulan November 2010 kelas aksel gue sama kelas aksel atasan gue berniat melakukan pemasangan jamban di kelas masing-masing. Ehh… ngawur! Kelas aksel mau pergi ke Kebun Raya Bogor dalam rangka kegiatan outing class.
Kita dari sekolah disiapkan satu bis beserta 4 ban dan dua ban serep (serius, gue nanya sama supirnya!) sayangnya ada kabar sebelumnya bahwa Nadhira nggak ikut. Dengan alasan pergi ke Bali mau jadi nganten (hussh). juga ada kabar bahwa anak cowok kelas atasan gue nggak ikut.
Gue dan segala jenis temen sekelas gue udah nyiapin berbagai macam kebutuhan, ada yang bawa buku biologi, fisika, pensil, rantang, kertas nasi, rending dan lauk lainnya. Karena siapa tau bisa jualan didalam bis. Well, gue beserta rombongan aksel berangkat sekitar pukul 7.00.
Ada beberapa guru yang ikut juga pergi ke Kebun Raya Bogor. Yaitu Bu Tinah (Guru IPA), Pak Rusli (Wali Kelas, guru matematika sekaligus penghitung duit kalo lagi krisis) dan Bu Titiek (Guru BP, buat hukum anak yang nekat mau bunuh diri di jalan)
Tanpa basa basi supaya cepat sampai, bis pun ngebut sekitar 250 km per jam. Meskipun selamat, sempet nyerempet 3 bajai walaupun disana gak ada bajai
Bis pun sampai di tujuan
Sesampainya disana kita langsung mencari museum mak erot, mana ada ya?? Kita langsung mencari museum zoology. Sesampainya disana kita disambut meriah oleh petugas museum itu.
30 Menit kemudian
Kita dibolehkan masuk dan berkeliling di dalam museum. Temen gue langsung pada ngutilin barang yang ada.
Ya ampun.
Dengan perasaan dermawan, “Hei, kalian nggak boleh ngutilin barang orang. Nggak baik”
Sambil nunjuk ke arah ketek gue yang lagi mengempit tulang ikan paus. Semua kompak, “LO JUGAAAAA”
Weleh
Sebenernya di tempat kejadian peristiwa, bukan ngutilin tapi ya cuma megang-megang dan grepe-grepe koleksi di sana. Seandainya iya mau dikemplang apa sama petugasnya!
Selesai dari museum mak erot, eh museum zoology, kita anak aksel pada mencari tempat istirahat. Akhirnya kami menemukan sebuah taman.
Celakanya, guru-guru mengadakan games kecil-kecilan kayak semasa SD. Semacam tebak-tebakan, bikin lagu, main petak umpet, mencetin bel rumah orang, dan lain-lain. Pertama, disuruh bikin lagu.
Gue dan regu gue pun menciptakannya kira-kira seperti ini:
Becak di plagiat ulang:
“Pada hari ini, kami pergi ke kebun raya”
“Hendak melihat lihat, keramaian yang ada”
“Saya naik bis kota, pergi bersama-sama”
“CAPEK… CAPEK… TAK ADA GUNANYA 2X”
Selesai, kami pun pulang kembali. Tapi di jalan kita mampir selampir ke Botani Square. Buat beli makanan. Sebenernya sih kurang puas, tapi apa boleh buat.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Bab 2 : Permainan Baru
Permainan baru
Well, karena kira-kira udah pada bosen ngerjain Yunus, Gue dan kaum Adam lainnya mencoba mencari permainan baru. Karena para kaum Hawa di kelas gue udah punya mainan sendiri namanya “Dragula Gila”. Intinya, main drakula gila itu sama kaya main di RSJ. Joget joget kaya penari erotis kesambet, udah gitu mukanya masih bocah-bocah jadi lebay gimana gitu.
Karena belum punya jalur permainan, akhirnya anak laki-laki misah sendiri-sendiri. Karena gue nggak ada kerjaan, gue sibuk nyari kerjaan. Kebetulan gue ngeliat Ino lagi gambar cewek
Ngeliat Ino nggambar, gue bercanda,
“Ino, lu gambar apa? Britney Spears?”
“Britney Spears mukalo jedak! Selera lo ngaco tingkat dewa!” Jawab Ino
“Sorry no, selera gue kan beda ama lo” Terus gue
“Jadi lu gambar siapa?” Gue melanjutkan
“Ini gambar MPOK ATIK” Ino menerangkan
Krik..krik
Gubrak
“Selera lu jauh lebih buruk dari selera gue tau!!” Jelas gue
“Issh… ini bukan masalah selera-seleraan!” Jawab Ino
“Trus kenapa lo gambar Mpok Atik?” Gue masih bingung
“Bener juga ya!” Jawab Ino
Kemudian si Ino mengalihkan gambar MPOK ATIK, lalu memulai gambar baru dengan menggambar MIYABI. Nah yang ini lebih kaco. Nggak lah, dia lalu menggambar sesuatu dengan ekor, telinga lebar, kulit kusam, nafas bau… baru sadar… dia nggambar celeng
Tapi aneh, celengnya kaya naga animasi gitu. Dan ternyata emang bener gambar naga. Dan rasanya gue pernah lihat gambar itu sebelumnya. Setelah gue pikir-pikir ternyata itu adalah gambar monster di Yugioh (Permainan Kartu/Trading Card Game)
“No, itu kan…?” Tanya gue
“Iya… ini.. hasil rontgen anak kita” Jawab Ino
Dari sinilah kisah awal maho dimulai….
“No, itu kan… ?” Tanya gue
“Kenapa? Pernah lihat??” Ino menjawab
Gue meneruskan, “Itu gambar Yugioh ya?”
Ino balik bertanya, “Iya, lo punya kartunya nggak?”
“Punya, gimana kalo besok bawa trus main?” Gue menawarkan ide
“Boleh”
Akhirnya gue nemuin satu permainan. Tapi belum tentu yang lain punya dan bisa
Keesokannya, gue siap bertarung secara jantan Yugioh sama Ino. Bersama tumpukan kartu yang gue percaya. Dengan modal satu boxer bolong dan tiga kutang kumel, gue siap!
Well, permainan dimulai saat jam istirahat. Intinya dimanapun gue main dan disaat apa gue main. Hanya satu kata : KALAH. Tapi biarpun gue kalah, nampaknya ada efeknya juga ke anak cowok lainnya. Mereka cukup tertarik. Ahmad katanya ingin juga beli kartu Yugioh, Reza bahkan siap membakar habis seluruh sempaknya di Bantar Gebang.
Jadi, Kaum Adam di kelas pun memiliki permainan juga
Besoknya, kita para cowok jalang pada buat turnamen Yugioh. Biaya daftar Rp.50.000 nolnya kurangin empat, limanya kurangin satu / alias gratis. (kalo nggak dikurangin namanya malak)
Lalu kita semua se cowok berencana membuat markas besar tempat turnamen, yakni di belakang lemari. Sebrangnya lobang tikus sampingnya kuburan. Kuburan semut tepatnya.
Turnamen dimulai setelah pembukaannya pada awal jam istirahat. 15 menit kemudian, kita mengadakan sambutan-sambutan dari dukun sunat (Ini acara sunat atau apa?) 15 menit kemudian telah dilakukan pengundian lalu siap dimulai.
Et yang namanya sial, kebanyakan ancang-ancang, jam istirahat pun selesai
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Well, karena kira-kira udah pada bosen ngerjain Yunus, Gue dan kaum Adam lainnya mencoba mencari permainan baru. Karena para kaum Hawa di kelas gue udah punya mainan sendiri namanya “Dragula Gila”. Intinya, main drakula gila itu sama kaya main di RSJ. Joget joget kaya penari erotis kesambet, udah gitu mukanya masih bocah-bocah jadi lebay gimana gitu.
Karena belum punya jalur permainan, akhirnya anak laki-laki misah sendiri-sendiri. Karena gue nggak ada kerjaan, gue sibuk nyari kerjaan. Kebetulan gue ngeliat Ino lagi gambar cewek
Ngeliat Ino nggambar, gue bercanda,
“Ino, lu gambar apa? Britney Spears?”
“Britney Spears mukalo jedak! Selera lo ngaco tingkat dewa!” Jawab Ino
“Sorry no, selera gue kan beda ama lo” Terus gue
“Jadi lu gambar siapa?” Gue melanjutkan
“Ini gambar MPOK ATIK” Ino menerangkan
Krik..krik
Gubrak
“Selera lu jauh lebih buruk dari selera gue tau!!” Jelas gue
“Issh… ini bukan masalah selera-seleraan!” Jawab Ino
“Trus kenapa lo gambar Mpok Atik?” Gue masih bingung
“Bener juga ya!” Jawab Ino
Kemudian si Ino mengalihkan gambar MPOK ATIK, lalu memulai gambar baru dengan menggambar MIYABI. Nah yang ini lebih kaco. Nggak lah, dia lalu menggambar sesuatu dengan ekor, telinga lebar, kulit kusam, nafas bau… baru sadar… dia nggambar celeng
Tapi aneh, celengnya kaya naga animasi gitu. Dan ternyata emang bener gambar naga. Dan rasanya gue pernah lihat gambar itu sebelumnya. Setelah gue pikir-pikir ternyata itu adalah gambar monster di Yugioh (Permainan Kartu/Trading Card Game)
“No, itu kan…?” Tanya gue
“Iya… ini.. hasil rontgen anak kita” Jawab Ino
Dari sinilah kisah awal maho dimulai….
“No, itu kan… ?” Tanya gue
“Kenapa? Pernah lihat??” Ino menjawab
Gue meneruskan, “Itu gambar Yugioh ya?”
Ino balik bertanya, “Iya, lo punya kartunya nggak?”
“Punya, gimana kalo besok bawa trus main?” Gue menawarkan ide
“Boleh”
Akhirnya gue nemuin satu permainan. Tapi belum tentu yang lain punya dan bisa
Keesokannya, gue siap bertarung secara jantan Yugioh sama Ino. Bersama tumpukan kartu yang gue percaya. Dengan modal satu boxer bolong dan tiga kutang kumel, gue siap!
Well, permainan dimulai saat jam istirahat. Intinya dimanapun gue main dan disaat apa gue main. Hanya satu kata : KALAH. Tapi biarpun gue kalah, nampaknya ada efeknya juga ke anak cowok lainnya. Mereka cukup tertarik. Ahmad katanya ingin juga beli kartu Yugioh, Reza bahkan siap membakar habis seluruh sempaknya di Bantar Gebang.
Jadi, Kaum Adam di kelas pun memiliki permainan juga
Besoknya, kita para cowok jalang pada buat turnamen Yugioh. Biaya daftar Rp.50.000 nolnya kurangin empat, limanya kurangin satu / alias gratis. (kalo nggak dikurangin namanya malak)
Lalu kita semua se cowok berencana membuat markas besar tempat turnamen, yakni di belakang lemari. Sebrangnya lobang tikus sampingnya kuburan. Kuburan semut tepatnya.
Turnamen dimulai setelah pembukaannya pada awal jam istirahat. 15 menit kemudian, kita mengadakan sambutan-sambutan dari dukun sunat (Ini acara sunat atau apa?) 15 menit kemudian telah dilakukan pengundian lalu siap dimulai.
Et yang namanya sial, kebanyakan ancang-ancang, jam istirahat pun selesai
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Bab 1 : Yunus Yang Malang
YUNUS YANG MALANG
Seperti biasanya, gue berangkat ke sekolah dianterin ayah pake motor. Memulai hari di SMP seperti biasanya. Pake seragam, pake dasi, kolor mencuat keluar, kaos dalem bertuliskan huruf S besar di dada. Guelah Superman.
Sampe di kelas, gue langsung duduk layaknya pelajar sebagaimana mestinya. Taruh tas, lalu merebah di karpet (Kelas gue lantainya pake karpet). Di kelas baru aja ada gue, reza, dan stacia. Karena kelas tergolong baru, ya gue belum begitu kenal banget sama teman-teman yang lain. Jadi gue baca buku aja sendirian.
Well, setelah anggota kelas udah pada ngumpul kelas pun dimulai. Yang udah dibilang tadi, gue masih belum akrab dengan yang lain kecuali 6 orang lainnya yang sebelumnya ada bersama gue di kelas lama. Karena jarak kelas sama ruang guru cukup jauh, perlu ditempuh dengan naik dua kali kereta trus naik lagi 4 kali angkot yang berbeda (Gak gitu sih…). Jadi, kira kira perlu nunggu 10 menit sebelum guru datang.
Karena masih belum begitu kenal dan ini udah ketiga kalinya gue ngomong, jadi masih culun-culun dan malu-malu kucing. Kelas pun hening. Di kelas gue, ada yang se-SD. Yaitu Ahmad dan Yunus. Sedangkan gue sebatang kara di kelas. Gak ada teman SD lainnya. Sama seperti semuanya kecuali Ahmad dan Yunus.
Tetapi ada sialnya juga ada temen SD di kelas, Faktornya cuma ada satu : Nanti temen kita yang se-SD bakal curcol atau ngebacot tentang kita. Biasanya yang jadi korban “curcol maut” ini yang agak banyak tingkah. Nah diantara Ahmad dan Yunus inilah yang agak banyak tingkah yaitu Yunus.
Kebetulan di kelas gue ada yang suka buat onar, yaitu Lucky. Yang namanya masa SMP pastilah masih tengil dan belum begitu dewasa. Awal mula kejadian ini adalah ketika Ahmad melakukan “tamparan pertamanya” ke Yunus melalui ceritanya semasa SD dengan Yunus. Ahmad mengaku mereka pernah tertangkap basah oleh kamera telah berpacaran dengan di suatu tempat di bilangan Jakarta… hiiiy, maho…
Jadi Ahmad bercerita tentang tingkah Yunus di SD dari mulai pernah berantem, adu otak, nyari cewek, dipuji guru, nyolong sempak, digebukin satpol pp karena kepergok jualan pagar jamban, dsb. Sontaklah jadi bahan tertawaan. Sedangkan Yunus yang ingin membalas cerita Ahmad kebingungan karena Ahmad sendiri tidak banyak bertingkah. So, unlucky!
Dan Lucky pun sontak bereaksi, “Jadi di SD gitu tingkah lo nus?”
Berusaha membalikan keadaan, Yunus pun menjawab, “Yoi, kecuali yang nyolong sempak sama jualan pagar jamban”
“Jadi keren kan kehidupan gue di SD! Nggak kaya lo semua…” Dengan gaya lebay ala Jemes Bond kejepit pintu Yunus pun meneruskan perkataannya
Gue pun menjawab, “Bangga banget sih?”
“Bangga… dong, gue!” Yunus menjawab
Dewi Fortuna sedang tidak berpihak pada Yunus alias tidak beruntung, karena tingkahnya dia dijerat hukuman pasal berlapis karena mengaku sebagai tangan kanannya Robot Gedek. Hehehe… nggak lah,
Keesokan harinya, Yunus nyolong kolor gue yang disimpen di kolong meja…. Eh, Yunus beraksi di hadapan guru. Dia menanyakan sesuatu yang kayaknya cukup susah dicerna guru. Kebetulan lagi belajar IPS, jadi yang ditanyakan adalah pengetahuan.
“Pak, Ahmad Yani mati dimana?” Yunus bertanya
“Ooh… di lubang buaya nak” Jawab si guru
“Lokasi terincinya sebelah mana kota apa dan daerah mana?” Yunus meneruskan
Sontak guru pun bingung lah, gue aja bingung
“Intinya ada di Jakarta Timur nak,” Jawab si guru
Memang Yunus itu masternya pengetahuan letak dan posisi kota di Jakarta, jadi ya begitulah
“Yah, jelasin dong pak..!” Yunus mengotot
“Di sebelah timur” Jawab si guru
Yang namanya Jakarta Timur pastilah di Timur, masa di Utara
“Ish… bapak nih ya, kok nggak terperinci sih jawabnya!” Kata Yunus egen
“Ya maaf nak, bapak lupa…” Pasrah si guru
“Lubang Buaya tuh, di deket Rawa Buaya!” Yunus menjawab
Melihat kesedikit tingkah Yunus, gue dan yang lain pun mencoba menguji Yunus melalui teka teki
“Nah, sekarang gue tanya… dimana itu Paris?” Gue bertanya
“Ah.. gampang, di Perancis lah!” Yunus egen
“Salah!! Orang Paris artinya Perapatan Ciamis!” Gue menang telak
“Hahahah….” Semua tertawa
“Ngaco nih pertanyaan!” jawab Yunus
Et seh, yang namanya lalet…tetap lalet.. yang namanya belet.. tetap belet. Intinya susah banget tuh nasihatin satu manusia. Lalu 11 dari 12 manusia di kelas gue tuh kayaknya juga merasa benci banget sama tuh manusia. Akhirnya gue usul untuk menjahili tuh anak.
Eniwei, berkat usul gue barusan. Sontak menyadarkan anak-anak lain supaya otak tengilnya bangkit. Dan mulai saat itu juga mereka menjahili Yunus.
Akhirnya… dengan segala cara yang dihalalkan, mereka menjejalkan semua keisengannya ke Yunus. Tentu aja nggak di bales lagi. Yunus yang malang
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Seperti biasanya, gue berangkat ke sekolah dianterin ayah pake motor. Memulai hari di SMP seperti biasanya. Pake seragam, pake dasi, kolor mencuat keluar, kaos dalem bertuliskan huruf S besar di dada. Guelah Superman.
Sampe di kelas, gue langsung duduk layaknya pelajar sebagaimana mestinya. Taruh tas, lalu merebah di karpet (Kelas gue lantainya pake karpet). Di kelas baru aja ada gue, reza, dan stacia. Karena kelas tergolong baru, ya gue belum begitu kenal banget sama teman-teman yang lain. Jadi gue baca buku aja sendirian.
Well, setelah anggota kelas udah pada ngumpul kelas pun dimulai. Yang udah dibilang tadi, gue masih belum akrab dengan yang lain kecuali 6 orang lainnya yang sebelumnya ada bersama gue di kelas lama. Karena jarak kelas sama ruang guru cukup jauh, perlu ditempuh dengan naik dua kali kereta trus naik lagi 4 kali angkot yang berbeda (Gak gitu sih…). Jadi, kira kira perlu nunggu 10 menit sebelum guru datang.
Karena masih belum begitu kenal dan ini udah ketiga kalinya gue ngomong, jadi masih culun-culun dan malu-malu kucing. Kelas pun hening. Di kelas gue, ada yang se-SD. Yaitu Ahmad dan Yunus. Sedangkan gue sebatang kara di kelas. Gak ada teman SD lainnya. Sama seperti semuanya kecuali Ahmad dan Yunus.
Tetapi ada sialnya juga ada temen SD di kelas, Faktornya cuma ada satu : Nanti temen kita yang se-SD bakal curcol atau ngebacot tentang kita. Biasanya yang jadi korban “curcol maut” ini yang agak banyak tingkah. Nah diantara Ahmad dan Yunus inilah yang agak banyak tingkah yaitu Yunus.
Kebetulan di kelas gue ada yang suka buat onar, yaitu Lucky. Yang namanya masa SMP pastilah masih tengil dan belum begitu dewasa. Awal mula kejadian ini adalah ketika Ahmad melakukan “tamparan pertamanya” ke Yunus melalui ceritanya semasa SD dengan Yunus. Ahmad mengaku mereka pernah tertangkap basah oleh kamera telah berpacaran dengan di suatu tempat di bilangan Jakarta… hiiiy, maho…
Jadi Ahmad bercerita tentang tingkah Yunus di SD dari mulai pernah berantem, adu otak, nyari cewek, dipuji guru, nyolong sempak, digebukin satpol pp karena kepergok jualan pagar jamban, dsb. Sontaklah jadi bahan tertawaan. Sedangkan Yunus yang ingin membalas cerita Ahmad kebingungan karena Ahmad sendiri tidak banyak bertingkah. So, unlucky!
Dan Lucky pun sontak bereaksi, “Jadi di SD gitu tingkah lo nus?”
Berusaha membalikan keadaan, Yunus pun menjawab, “Yoi, kecuali yang nyolong sempak sama jualan pagar jamban”
“Jadi keren kan kehidupan gue di SD! Nggak kaya lo semua…” Dengan gaya lebay ala Jemes Bond kejepit pintu Yunus pun meneruskan perkataannya
Gue pun menjawab, “Bangga banget sih?”
“Bangga… dong, gue!” Yunus menjawab
Dewi Fortuna sedang tidak berpihak pada Yunus alias tidak beruntung, karena tingkahnya dia dijerat hukuman pasal berlapis karena mengaku sebagai tangan kanannya Robot Gedek. Hehehe… nggak lah,
Keesokan harinya, Yunus nyolong kolor gue yang disimpen di kolong meja…. Eh, Yunus beraksi di hadapan guru. Dia menanyakan sesuatu yang kayaknya cukup susah dicerna guru. Kebetulan lagi belajar IPS, jadi yang ditanyakan adalah pengetahuan.
“Pak, Ahmad Yani mati dimana?” Yunus bertanya
“Ooh… di lubang buaya nak” Jawab si guru
“Lokasi terincinya sebelah mana kota apa dan daerah mana?” Yunus meneruskan
Sontak guru pun bingung lah, gue aja bingung
“Intinya ada di Jakarta Timur nak,” Jawab si guru
Memang Yunus itu masternya pengetahuan letak dan posisi kota di Jakarta, jadi ya begitulah
“Yah, jelasin dong pak..!” Yunus mengotot
“Di sebelah timur” Jawab si guru
Yang namanya Jakarta Timur pastilah di Timur, masa di Utara
“Ish… bapak nih ya, kok nggak terperinci sih jawabnya!” Kata Yunus egen
“Ya maaf nak, bapak lupa…” Pasrah si guru
“Lubang Buaya tuh, di deket Rawa Buaya!” Yunus menjawab
Melihat kesedikit tingkah Yunus, gue dan yang lain pun mencoba menguji Yunus melalui teka teki
“Nah, sekarang gue tanya… dimana itu Paris?” Gue bertanya
“Ah.. gampang, di Perancis lah!” Yunus egen
“Salah!! Orang Paris artinya Perapatan Ciamis!” Gue menang telak
“Hahahah….” Semua tertawa
“Ngaco nih pertanyaan!” jawab Yunus
Et seh, yang namanya lalet…tetap lalet.. yang namanya belet.. tetap belet. Intinya susah banget tuh nasihatin satu manusia. Lalu 11 dari 12 manusia di kelas gue tuh kayaknya juga merasa benci banget sama tuh manusia. Akhirnya gue usul untuk menjahili tuh anak.
Eniwei, berkat usul gue barusan. Sontak menyadarkan anak-anak lain supaya otak tengilnya bangkit. Dan mulai saat itu juga mereka menjahili Yunus.
Akhirnya… dengan segala cara yang dihalalkan, mereka menjejalkan semua keisengannya ke Yunus. Tentu aja nggak di bales lagi. Yunus yang malang
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Akselerasi: Terlalu Cepat, Terlalu Lambat
Akselerasi
Terlalu Cepat, TIDAK PERNAH Lambat
PENGANTAR PENULIS
Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan akal dan pikiran yang membuat saya bisa menyelesaikan buku ini. Terima kasih juga kepada Ibu, Bapak, Tetangga, Tukang Sol Sepatu, Maling Jemuran… dan yang lain
Di Dunia ini banyak hal-hal yang cepat. Banyak orang-orang terkenal yang terkenal sangat cepat, seperti Usain Bolt yang cepat berlarinya, Valentino Rossi yang cepat mengendarai motornya, Penagih utang yang cepat menagih utangnya, dan masih banyak lagi.
Dimana ada yang cepat, pasti ada yang lebih cepat. Bagaimana kalo cepat dan lebih cepat menjadi satu menurut bhinneka tunggal ika? (apa hubungannya ya?) Jawabannya Akselerasi. Istilah gaulnya aksel. Arti secara harfiah adalah percepatan.
Di selokan-selokan, eh… di sekolah-sekolah biasanya akselerasi adalah suatu kelas yang target utamanya adalah cepat dan simpel. Anak anak kelasnya pun rata-rata anak pinter semua, termasuk gue… hihihi. Disana selalu diajarkan materi pelajaran secara cepat. Nah, di buku Akselerasi : Terlalu Cepat, Tidak Pernah Lambat ini, gue kira-kira bisa menjelaskan apa yang terjadi disana seinget gue.
Next, kekonyolan yang terjadi jangan pernah ditiru! Don’t try this at home! Kalo nggak lagi dirumah sih nggak apa-apa. Soalnya pernah terjadi kasus, tahun 2006 ada anak nyemplung jamban gara-gara meleng sambil niruin gaya buku ini. Anehnya, padahal kan buku ini baru gue tulis tahun 2011.
Well, Hikmah yang bisa diambil dari buku ini cobalah kamu ambil. Terus kamu cari dan gapai walaupun itu kayaknya nggak ada. Kamu bisa dapet “hadiah” saat membacakan buku ini ditengah upacara bendera
Oke, selamat ngakak sendiri ya
Salam Kentut
Bruuuuuutttt….
Danang Adriansyah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Terlalu Cepat, TIDAK PERNAH Lambat
PENGANTAR PENULIS
Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan akal dan pikiran yang membuat saya bisa menyelesaikan buku ini. Terima kasih juga kepada Ibu, Bapak, Tetangga, Tukang Sol Sepatu, Maling Jemuran… dan yang lain
Di Dunia ini banyak hal-hal yang cepat. Banyak orang-orang terkenal yang terkenal sangat cepat, seperti Usain Bolt yang cepat berlarinya, Valentino Rossi yang cepat mengendarai motornya, Penagih utang yang cepat menagih utangnya, dan masih banyak lagi.
Dimana ada yang cepat, pasti ada yang lebih cepat. Bagaimana kalo cepat dan lebih cepat menjadi satu menurut bhinneka tunggal ika? (apa hubungannya ya?) Jawabannya Akselerasi. Istilah gaulnya aksel. Arti secara harfiah adalah percepatan.
Di selokan-selokan, eh… di sekolah-sekolah biasanya akselerasi adalah suatu kelas yang target utamanya adalah cepat dan simpel. Anak anak kelasnya pun rata-rata anak pinter semua, termasuk gue… hihihi. Disana selalu diajarkan materi pelajaran secara cepat. Nah, di buku Akselerasi : Terlalu Cepat, Tidak Pernah Lambat ini, gue kira-kira bisa menjelaskan apa yang terjadi disana seinget gue.
Next, kekonyolan yang terjadi jangan pernah ditiru! Don’t try this at home! Kalo nggak lagi dirumah sih nggak apa-apa. Soalnya pernah terjadi kasus, tahun 2006 ada anak nyemplung jamban gara-gara meleng sambil niruin gaya buku ini. Anehnya, padahal kan buku ini baru gue tulis tahun 2011.
Well, Hikmah yang bisa diambil dari buku ini cobalah kamu ambil. Terus kamu cari dan gapai walaupun itu kayaknya nggak ada. Kamu bisa dapet “hadiah” saat membacakan buku ini ditengah upacara bendera
Oke, selamat ngakak sendiri ya
Salam Kentut
Bruuuuuutttt….
Danang Adriansyah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Langganan:
Postingan (Atom)