Kisah 3 Tukang Dan Menu Makan Siang
Disebuah proyek pembangunan apartement, ada 3 orank tukang yang lagi makan siang
Tukang 1 : “Ya ampun!!!! roti isi telor lagi!!! TELOR TELOR TELORRR terussss!!!!!, kalo besok gue masih dibawain roti isi telor lagi, gue bakalan loncat dari gedung atas!!!”
Tukang 2 : “NASI UDUK, NASI UDUK, NASI UDUK terus!!! bisa gila nih gue!!!! kalo besok masih nasi uduk, gue bakalan bunuh diri!”
Tukang 3 : “ROTI SELAI KACANG???????, tyappppp hari gue makan roti selei kacang!!!, kalo besok masih selei kacang juga gue bakalan ikutan loncat bareng elo berdua!!”
Besokannya, si tukang pertama dibawain roti isi telor lagi, tukang kedua, bawa nasi uduk lagi, dan tukang ketiga juga roti selei kacang lagi, akhirnya, mereka bertiga loncat dari gedung. Dipemakaman, ke3 istri tukang2 itu, sediiiihhhhh bgt:
Istri 1 : “Kalo aja saya tau dia ngga mao makan roti isi telor, pasti udah saya bikinin yang laen…. ”
Istri 2 : “Kalo aja dia bilang dia bosen sama nasi uduk, pasti ngga bakalan begini jadinya…….. ”
Istri 3 : “Saya binggung kenapa suami saya bunuh diri, dia selalu bikin bekalnya sendiri…….. “
Tukang 1 : “Ya ampun!!!! roti isi telor lagi!!! TELOR TELOR TELORRR terussss!!!!!, kalo besok gue masih dibawain roti isi telor lagi, gue bakalan loncat dari gedung atas!!!”
Tukang 2 : “NASI UDUK, NASI UDUK, NASI UDUK terus!!! bisa gila nih gue!!!! kalo besok masih nasi uduk, gue bakalan bunuh diri!”
Tukang 3 : “ROTI SELAI KACANG???????, tyappppp hari gue makan roti selei kacang!!!, kalo besok masih selei kacang juga gue bakalan ikutan loncat bareng elo berdua!!”
Besokannya, si tukang pertama dibawain roti isi telor lagi, tukang kedua, bawa nasi uduk lagi, dan tukang ketiga juga roti selei kacang lagi, akhirnya, mereka bertiga loncat dari gedung. Dipemakaman, ke3 istri tukang2 itu, sediiiihhhhh bgt:
Istri 1 : “Kalo aja saya tau dia ngga mao makan roti isi telor, pasti udah saya bikinin yang laen…. ”
Istri 2 : “Kalo aja dia bilang dia bosen sama nasi uduk, pasti ngga bakalan begini jadinya…….. ”
Istri 3 : “Saya binggung kenapa suami saya bunuh diri, dia selalu bikin bekalnya sendiri…….. “
Sumpah Seorang Nenek
Ada seorang nenek korban kecelakaan kapal hanyut di laut. Karena takutnya, nenek itu bersumpah, “jika ada orang yang menolongku, aku akan bercinta denngannya sebanyak jumlah gigiku yang masih tersisa”.
Bener juga, akhirnya dia terdampar di pantai dan ada seorang laki-laki yang menolongnya dan dia katakan pada laki-laki itu tentang sumpahnya itu.
Laki-laki itu terpaksa menyanggupi permintaan nenek itu, dan dia melakukannya sebanyak dua kali. Saat laki-laki itu akan pergi nenek itu mencegahnya dan berkata, “Nak, gigi nenek yang dalam masih ada beberapa…”
Sumber: http://gudanghumor.com/
Bener juga, akhirnya dia terdampar di pantai dan ada seorang laki-laki yang menolongnya dan dia katakan pada laki-laki itu tentang sumpahnya itu.
Laki-laki itu terpaksa menyanggupi permintaan nenek itu, dan dia melakukannya sebanyak dua kali. Saat laki-laki itu akan pergi nenek itu mencegahnya dan berkata, “Nak, gigi nenek yang dalam masih ada beberapa…”
Ujian Susulan 4 Mahasiswa
Ada 4 orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun kesiangan.
Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.
Mahasiswa A: pak, maaf kami telat ikut ujian semester
mahasiswa B: iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkotnya meletus.
Mahasiswa C: iya kami kasihan sama supirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.
mahasiswa D: oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan.
Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan.
Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, tapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg berbeda. “Ah, mungkin biar tidak menyontek,” pikir para mahasiswa. Ternyata ujiannya cuma ada 2 soal. Dengan ketentuan mereka baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama.
Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum.
Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai bercucuran.
Di soal kedua tertulis:
“Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?”
Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.
Mahasiswa A: pak, maaf kami telat ikut ujian semester
mahasiswa B: iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkotnya meletus.
Mahasiswa C: iya kami kasihan sama supirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.
mahasiswa D: oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan.
Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan.
Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, tapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg berbeda. “Ah, mungkin biar tidak menyontek,” pikir para mahasiswa. Ternyata ujiannya cuma ada 2 soal. Dengan ketentuan mereka baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama.
Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum.
Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai bercucuran.
Di soal kedua tertulis:
“Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?”
Saya Senang Dengan Cara Berpikir Bu Guru
Di sebuah sekolah dasar, suatu saat seorang guru bertanya pada salah satu muridnya.
Bu Guru : “Udin tolong jawab pertanyaan ibu yaa… Kalo ada 5 ekor burung di jendela, kemudian ditembak satu, berapa yang masih tertinggal?”
Udin : “Habis dong Bu, kan lainnya pada terbang”
Bu Guru : “Salah, harusnya dijawab masih tinggal 4 ekor, tapi saya senang dengan cara berpikir kamu…..”
Di saat yang lain Udin balik bertanya pada Bu Guru.
Udin : “Bu Guru tolong jawab pertanyaan saya… Kalo ada tiga orang cewek, masing-masing membawa es krim, cewek pertama makan es krim dengan dikunyah sedikit2, yang kedua dengan menggigit es krim dan contongnya, dan yang ketiga dengan menjilati dan mengulumnya, Manakah diantara ketiga cewek itu yang sudah menikah?”
Bu Guru : “Hmmm… pasti yang makannya dengan menjilati dan mengulum es krim yaaaa”
Udin : “Salah… harusnya dijawab yang memakai cincin kawin, tapi saya senang melihat cara berpikir Bu Guru…”
Bu Guru : “Udin tolong jawab pertanyaan ibu yaa… Kalo ada 5 ekor burung di jendela, kemudian ditembak satu, berapa yang masih tertinggal?”
Udin : “Habis dong Bu, kan lainnya pada terbang”
Bu Guru : “Salah, harusnya dijawab masih tinggal 4 ekor, tapi saya senang dengan cara berpikir kamu…..”
Di saat yang lain Udin balik bertanya pada Bu Guru.
Udin : “Bu Guru tolong jawab pertanyaan saya… Kalo ada tiga orang cewek, masing-masing membawa es krim, cewek pertama makan es krim dengan dikunyah sedikit2, yang kedua dengan menggigit es krim dan contongnya, dan yang ketiga dengan menjilati dan mengulumnya, Manakah diantara ketiga cewek itu yang sudah menikah?”
Bu Guru : “Hmmm… pasti yang makannya dengan menjilati dan mengulum es krim yaaaa”
Udin : “Salah… harusnya dijawab yang memakai cincin kawin, tapi saya senang melihat cara berpikir Bu Guru…”
Bagaimana Cara Kamu Menjual Buku Sebanyak Itu?
Suatu hari ada orang gagap dateng melamar jadi salesman buku…
“P…Ppper..misi…..,” salam si gagap.
“Ada perlu apa nih pak?”
“S..ss..saya….mmm..mmmau mme…lammmarrrr jj..jjadi sales pak,”
“Yang normal, cakep dan cantik aja nggak gablek ngejualnya! apa kamu yakin bisa jadi salesman??”
“Bbb..bb.bisa pak,” jawabnya mantap.
Esok harinya, ternyata nggak sampe setengah hari, terjual 10 buku. Dikasih 20 buku, terjual semuanya. Begitu seterusnya sampe buku tersebut menjadi best seller.
Pada saat malam resepsi penghormatan, sampailah waktu si gagap memberikan rahasia menjual buku.
“Ss…ssederha..ha…na kok, ss…saya cc..ccum…cuman… Ss..sa..saya..cc..cuman..tt..ta..tanya ssaja ke cc..ccal… cal…calon pembelinya, An…anda mmau bb…bbbeli..bbu..bu..ku ini atau… mma..mmau..ss..sa..saaa ya ya …BA… BACA… IIIN….. ??”
“P…Ppper..misi…..,” salam si gagap.
“Ada perlu apa nih pak?”
“S..ss..saya….mmm..mmmau mme…lammmarrrr jj..jjadi sales pak,”
“Yang normal, cakep dan cantik aja nggak gablek ngejualnya! apa kamu yakin bisa jadi salesman??”
“Bbb..bb.bisa pak,” jawabnya mantap.
Esok harinya, ternyata nggak sampe setengah hari, terjual 10 buku. Dikasih 20 buku, terjual semuanya. Begitu seterusnya sampe buku tersebut menjadi best seller.
Pada saat malam resepsi penghormatan, sampailah waktu si gagap memberikan rahasia menjual buku.
“Ss…ssederha..ha…na kok, ss…saya cc..ccum…cuman… Ss..sa..saya..cc..cuman..tt..ta..tanya ssaja ke cc..ccal… cal…calon pembelinya, An…anda mmau bb…bbbeli..bbu..bu..ku ini atau… mma..mmau..ss..sa..saaa ya ya …BA… BACA… IIIN….. ??”
Itu Adalah Pertanyaan Yang Sangat Sederhana
Seorang filsuf terkenal sangat disegani oleh sopirnya yang selalu ikut mendengarkan setiap ceramah bosnya tentang moralitas dan etika.
Kemudian suatu hari si sopir mendekati sang filsuf dan bertanya apakah ia bersedia untuk bertukar peran pada kuliah berikutnya, sang filsuf menjadi sopir, dan sang sopir yang akan menjadi dosen dan mengisi kuliah. Sang filsuf setuju.
Materi kuliah dibawakan dengan sangat baik oleh si sopir. Ketika tiba saatnya pertanyaan dari para peserta, seorang wanita di belakang bertanya, “Apakah pandangan epistemologis alam semesta masih berlaku dalam dunia eksistensialis?”
“Itu adalah pertanyaan yang sangat sederhana,” jawab sang sopir (yang sedang menyamar menjadi dosen), “Terlalu sederhana, bahkan sopir saya bisa menjawab pertanyaan itu, dan itulah yang akan ia lakukan.”
Kemudian suatu hari si sopir mendekati sang filsuf dan bertanya apakah ia bersedia untuk bertukar peran pada kuliah berikutnya, sang filsuf menjadi sopir, dan sang sopir yang akan menjadi dosen dan mengisi kuliah. Sang filsuf setuju.
Materi kuliah dibawakan dengan sangat baik oleh si sopir. Ketika tiba saatnya pertanyaan dari para peserta, seorang wanita di belakang bertanya, “Apakah pandangan epistemologis alam semesta masih berlaku dalam dunia eksistensialis?”
“Itu adalah pertanyaan yang sangat sederhana,” jawab sang sopir (yang sedang menyamar menjadi dosen), “Terlalu sederhana, bahkan sopir saya bisa menjawab pertanyaan itu, dan itulah yang akan ia lakukan.”
Premi Yang Sangat Rendah
Seorang aktuaris menentukan harga premi asuransi mobil dengan perlindungan “Kebakaran dan Pencurian” dengan harga premi yang sangat rendah.
Ketika ditanya mengapa begitu murah, katanya, “Siapa yang akan mencuri sebuah mobil yang terbakar?”
Ketika ditanya mengapa begitu murah, katanya, “Siapa yang akan mencuri sebuah mobil yang terbakar?”
Sumber: http://gudanghumor.com/
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
0 komentar:
Posting Komentar